Keperawatan Keluarga
1. Artikel
Judul: Masalah Keluarga Penyebab Terbesar
Penulis: dr. Wirawan Nusan (Plt. Direktur RSJ Cimahi,
Alamat situs: http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/112006/06/11lapsus05.htm
2. Permasalahan keluarga
Berdasarkan data terakhir (2006-red.) sejumlah penyebab gangguan jiwa pasien RSJ Cimahi, masalah keluarga menempati persentase terbesar (17%) disusul dengan permasalahan-permasalahan lain seperti: masalah pekerjaan (13%) dan sosio-ekonomi (11%).
3. Analisa masalah
Keluarga sebagai unit dalam suatu komunitas, memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Beragam bentuk, pola dan kemampuan keluarga terdapat dalam sebuah keluarga. Hal tersebut seringkali memicu munculnya permasalahan dalam keluarga tersebut. Pluralisme masyarakat
4. Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah keluarga
Prinsipnya permasalahan keluarga timbul karena adanya persepsi yang tidak adekuat, tidak sesuai dengan tujuan keluarga yang telah dibangun serta fungsi-fungsi di dalam sebuah keluarga tidak berjalan baik. Di dalam artikel mengenai permasalahan keluarga dalam kaitannya dengan kesehatan jiwa, disebutkan bahwa permasalahan keluarga menduduki urutan pertama penyebab gangguan jiwa. Pada dasarnya permasalahan keluarga yang sering timbul adalah ketidak harmonisan dalam keluarga tersebut baik menyangkut peran, persepsi dan dedikasi didalam sebuah keluarga disamping permasalahan-permasalahan lain seperti: ketidak puasan dalam keluarga, factor ekonomi atau keuangan, factor pekerjaan, pendidikan, kepercayaan dan factor lainya yang tentunya sangat kompleks.
5. Kemungkinan penyelesaian masalah keluarga
Akar dari permasalahan keluarga ada didalam keluarga tersebut, sehingga intervensi kita sebagai petugas yang ada didalam ranah keperawatan adalah sebagai mediator diantara pihak-pihak keluarga yang bermasalah. Sebagai petugas keperawatan yang professional kita memandang permasalah keluarga sebagai sebuah masalah yang kompleks, dimana masalah tersebut terjadi didalam keluarga yang terdiri dari individu sebagai individu (personal), individu sebagai anggota keluarga dan individu didalam sebuah komunitas. Intervensi yang kita berikan harus secara komprehensif memandang manusia sebagai pihak yang rentan terhadap masalah dan memberikan keyakinan bahwa permasalahan didalam keluarga bisa diatasi.
Intervensi diberikan kepada individu dengan tujuan bahwa persepsi individu baik, sehingga tidak timbul perbedaan-perbedaan prinsip yang serius. Kepada keluarga, intervensi diberikan dengan melihat apakah terdapat permasalahan pada pada peran masing-masing anggota keluarga. Di dalam sebuah komunitas intervensi yang diberikan berupa koreksi terhadap stigma-stigma yang keliru dan kerap kali berimbas pada permasalah di dalam keluarga. Peran pemerintah dalam hal ini peranan nyata dalam menciptakan kondisi kehidupan yang baik sngat diperlukan. Menilik lagi pada akar permasalahan keluarga yaitu permasalahan-permasalahan kehidupan, sehingga intervensi pemerintah adalah dalam kaitannya tugas pembangunan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar